" Kepintaran itu tidak ada hubungannya dengan kekayaan, maka belajarlah
bukan untuk kekayaan tetapi “lillahi ta’ala” (hanya untuk Allah), “ Li’ilaai
kalimatillah”(untuk menegakkan kalimat Allah)”.
(KH. Imam Zarkasyi)
Jika kita belajar secara sungguh-sungguh tetapi salah niat dalam belajar,
maka kita akan tetap pintar namun ilmunya bisa tidak bermanfaat, bahkan tidak
terasa bisa membuat kita terjerumus dalam kesesatan.
Semakin jauh ilmuwan mempelajari ilmunya agar disukai oleh para pemberi
uang, maka tanpa ia sadari secara perlahan-lahan terjadilah penyimpangan ajaran
yang menurutnya tetap benar. Kekayaan memang bisa didapat, bahkan berlimpah, tetapi
ajaran dan ilmunya tidak berguna untuk orang lain bahkan mungkin menyesatkan
umat.
Orang yang benar niatnya akan menemukan ilmu yang bermanfaat dan berkah. Akan
mudah baginya menggunakan kepintarannya untuk membantu orang banyak. Bahkan
tanpa dibayarpun, orang pintar akan memberi kemanfaatan kepada orang lain.
Bagi orang pintar, menjadi kaya atau miskin hanyalah pilihan bentuk
kehidupan. Kekayaan atau kemiskinan adalah ujian hidup yang harus dilalui dan
dipilihnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar