Jakarta - Tanya:
Assalamu'alaikum wr wb.
Ustadz, apakah budaya mudik lebaran juga lazim terjadi di negara-negara Arab? Untuk menyambung silaturahmi, apakah pahalanya sama jika menggunakan alat komunikasi tanpa harus mudik? Terima kasih.
(Wahyu W) Jawab:
Waalaikumussalam wr wb.
Pertama, selama saya tinggal di Mesir, saya tidak menemukan budaya mudik seperti yang berkembang di Indonesia. Saya kurang tahu di negara-negara Arab lainnya.
Kedua, bersilaturahmi melalui alat komunikasi tanpa harus mudik sama saja pahalanya. Kita bisa saja saling bermaafan tanpa harus bertemu muka. Hanya saja, kalau kita saling bertemu muka dan berjabat tangan, tentu itu ada nilai tambahnya. Apalagi dalam hadits disebutkan, orang yang berjabat tangan maka malaikat akan terus mendoakan mereka selama mereka belum melepas jabat tangannya.
Jadi, hemat saya, kalau mau pahala 'pas', ya silakan melalui alat komunikasi. Tetapi kalau mau 'bonus', saling bertemulah, bertatap mukalah, dan berjabat tanganlah. Ada 'sentuhan' yang berbeda ketika kita saling bertemu yang tidak kita dapatkan melalui alat komunikasi. Demikian, wallahu a'lam.
(Huzaemah Tahido, Dewan Pakar Pusat Studi Al Qur'an)
(Qur'an and Answer ini kerjaama detikcom dan www.alifmagz.com)
Sumber : Detik Ramadhan
Selasa, 02 Agustus 2011
Budaya Mudik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar