.

.

.

.
Bismillahirrahmanirrahim...

Sabtu, 20 Agustus 2011

Mengapa Harus Berwudu Setelah Kentut?

Jakarta - Tanya:
Assalamualaikum Pak Ustadz, kenapa kalau kita kentut cara mensucikan diri adalah dengan berwudu? Kenapa tidak membasuh di tempat yang keluar kentut itu?

(Indra)
Jawab:
Wudu disyariatkan untuk bersuci dari hadas kecil. Wudu bisa batal karena buang air besar (BAB), buang air kecil, mengeluarkan angin (kentut), menyentuh wanita walau tanpa syahwat (mazhab Imam Syafi’i), dan lain-lain. Apa pun penyebab batalnya wudu, cara bersucinya adalah dengan membasuh semua anggota badan yang harus dibasuh ketika berwudu tidak bisa, misalnya, karena batalnya wudu diakibatkan menyentuh wanita dengan tangan kita, lalu yang kita basuh hanya tangan saja. Tidak! Sebab wanita itu sendiri pada hakikatnya bukan barang yang kotor sehingga kita harus membasuh tangan sehabis menyentuhnya. Bukan wanitanya yang membatalkan wudhu, tetapi menyentuhnya.

Demikian pula halnya kalau kita kentut. Yang membatalkan wudu bukan angin kentutnya, tetapi mengeluarkan anginnya. Angin kentut sendiri bukan najis. Celana atau kain sarung kita yang terkena angin kentut tidak harus dicuci. Oleh karena itu, tidak perlu mencuci tempat keluarnya angin akibat kentut, karena kentutnya sendiri bukan najis. Wallahu a’lam.

(Muhammad Arifin, Dewan Pakar Pusat Studi Al Qur’an)


(Qur'an and Answer merupakan kerja sama detikcom dengan www.alifmagz.com)

Sumber : Detik Ramadhan

Tidak ada komentar:

SMK 1 SEMARANG

NU Online

BINA SARANA INFORMATIKA

Arrahmah.co.id

STMIK NUSA MANDIRI

Pusat Kajian Hadis

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP