.

.

.

.
Bismillahirrahmanirrahim...

Rabu, 17 Agustus 2011

Pohon dan Ular

Jakarta - Seorang ayah berpesan pada anaknya, "Anakku, jika nanti setelah kematianku Engkau bermaksud merenovasi rumah ini, maka lakukanlah, tapi jangan sekali-kali menebang pohon itu," sambil menunjuk ke satu pohon di taman rumah.
Setelah kematian ayahnya, sang anak merenovasi rumah tersebut. Ia tertegun di hadapan taman di mana pohon terlarang itu tumbuh subur. Dia berpikir apa gerangan sebabnya sehingga sang ayah melarangnya. Ia menduga larangan itu disebabkan karena sang ayah ingin agar anaknya menikmati aroma kembang pohon.

Kini, pikir sang anak, sudah ada kembang yang aromanya lebih istimewa, karena itu ia memutuskan untuk menebangnya. Tapi beberapa waktu setelah ditebang muncul seekor ular berbisa yang selama ini tidak pernah terlihat dan yang nyaris mencelakakannya.

Ketika itu barulah si anak sadar rupanya aroma tumbuhan tersebut bukan saja untuk dinikmati oleh manusia, tetapi juga menghalangi ular, yang tidak senang aromanya, untuk mendekat. Demikian ilustrasi al-Ghazali tentang larangan-larangan Tuhan yang boleh jadi hanya terjangkau sebagian maknanya oleh manusia, tetapi banyak lainnya yang belum diketahui, sehingga larangan-Nya harus tetap diindahkan.

(Sumber buku: Yang Sarat dan yang Bijak – M Quraish Shihab)

(Hikayat ini merupakan kerja sama detikcom dengan www.alifmagz.com)

Sumber : Detik Ramadhan

Tidak ada komentar:

SMK 1 SEMARANG

NU Online

BINA SARANA INFORMATIKA

Arrahmah.co.id

STMIK NUSA MANDIRI

Pusat Kajian Hadis

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP