.

.

.

.
Bismillahirrahmanirrahim...

Jumat, 12 Agustus 2011

Aku

Jakarta - Tahukah Anda, kata yang lebih menyenangkan dan merdu buat Anda daripada semua nyanyian Ummu Kaltsum dan lagu-lagu Muhammad Abdul Wahhab. Apakah Anda mengetahui kata yang telah Anda ucapkan ribuan kali, tetapi Anda merasa baru sekali? Kata itu adalah kata yang terdiri dari tiga huruf 'Ana' (Aku).
Perusahan telepon 'Bill' merekam 500 percakapan telepon untuk mengetahui kata-kata yang berulang-ulang disebut dalam percakapan, dan ternyata kata 'aku' terulang sebanyak 3.999 kali. Ini berarti setiap pembicara mengulangi delapan kali kata tersebut dalam setiap pembicaraan.

Demikianlah kita menemukan kelezatan dalam membicarakan diri kita, lalu menuduh orang lain tidak menyenangkan, karena ketika membicarakan diri mereka, kita tidak diberikan kesempatan untuk berbicara tentang diri kita. Kita memuji orang lain sebagai 'pembicara yang baik' dan 'orang yang mengerti' karena dia 'pandai mendengar' kerena kita membicarakan diri kita dan bersangkutan mendorong kita berulang-ulang berkata 'Aku'.

Dalam arena kelemahan manusia ini, bertengger dalam hati jutaan lelaki dan juga ribuan pemuda yang berhasil mencapai kedudukan-kedudukan terhormat serta menghindar dari antrean-antrean panjang. 'Seni mendengar' lebih sulit daripada 'seni berbicara'. Seni mendengar membutuhkan kesadaran penuh, kearifan, kemahiran, kecepatan berfikir, serta pengendalian emosi.

Karena itu, jika Anda mendengar orang lain bertanya: Apa Kabar? Atau Bagaimana keadaan Anda? Maka jangan menipu diri Anda dan menduga bahwa yang bertanya ingin mengetahui pendapat para dokter kesehatan (tentang keadaan) Anda (yang sesungguhnya, seperti) persentase butir-butir darah merah dalam darah Anda. Atau apakah Anda telah tidur selapan jam atau hanya empat jam sebagaimana Napoleon!

Jangan sekali-kali Anda terjebak oleh pancingan itu dan cukuplah jawaban yang Anda berikan, "Baik," lalu silakan mitra Anda yang terjebak. Biarkan dia membicarakan penyakit-penyakitnya dan kesulitan-kesulitannya. Jika dia membicarakan dirinya, maka dia akan merasa tenang, dan akan jauh berkurang sikap keras kepalanya serta akan semakin terdorong ia memenuhi permintaan Anda untuk mempermudah urusan Anda. Dia tidak akan mempersingkat pertemuannya dengan Anda, tidak juga akan menghindar dari Anda jika di kali lain Anda meminta waktu untuk bertemu dengannya.

Tetapi jika yang berkunjung itu 'kaku dan tidak menyenangkan' dan Anda ingin mempersingkat pertemuan, maka berbicaralah tentang diri Anda, maka ketika itu dia akan lari menghindar dari Anda sambil 'memohon maaf' karena ada janji penting yang harus dipenuhinya. Karena itu, saudaraku! Jangan berkata 'Aku!' biarlah orang lain saja yang mengatakannya. (Ali Amin, Kolom 'Fikrah', Koran al-Akhbar Cairo, 1 Mei 1956)

(Sumber buku: Yang Ringan Yang Jenaka – M Quraish Shihab)

Sumber : Detik Ramadhan

Tidak ada komentar:

SMK 1 SEMARANG

NU Online

BINA SARANA INFORMATIKA

Arrahmah.co.id

STMIK NUSA MANDIRI

Pusat Kajian Hadis

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP