Jakarta - Tanya:
Assalamualaikum Pak Ustadz, saya ingin menanyakan apakah bilangan zikir mempengaruhi kepada sahnya zikir kita? Mohon penjelasan, wassalamualaikum.
(heri)
Jawab:
zikir pada intinya secara etimologi berarti menyebut atau mengingat. Dzikrullah berarti menyebut Allah atau mengingat Allah. Dengan demikian zikir bisa dilakukan dengan, pertama, secara lisan, yakni dengan menyebutkan atau mengucapkan kalimat thayyibah. Kedua, zikir dengan merenungkan ciptaan Allah yang akan menyadarkan diri kita tentang keagungan Allah. Ketiga, zikir dengan qalbu, yakni dengan perjuangan, pendidikan dan pelatihan guna memenuhi perasaan (emosi) dan keruhaniaan (spiritual) bahwa Allah dekat dan terlibat dalam keseharian kita sehingga perasaan kita connection dengan Allah. Keempat, zikir dalam bentuk sikap dan perilaku kita yang menirukan akhlak Allah terhadap sesama makhluk Allah dengan cinta, kasih sayang, peduli dan berbagi dengan mereka, melindungi dan memberikan atensi terhadap nilai kemanusiaan.
Dengan demikian bilangan dzikir hanya bagian kecil saja dari dimensi-dimensi dzikir, yakni berkenaan dengan dzikir lisan. Dalam hal ini Al Qur'an menegaskan: Wahai orang-orang beriman! Dzikirlah kalian kepada Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya. (QS Al-Ahzab/33: 41). Pada ayat ini perintah dzikir bersifat kualitatif bukan kuantitatif.
(Asep Usman Ismail)
(Qur'an and Answer ini merupakan kerja sama detikcom dengan www.alifmagz.com)
Sumber : Detik Ramadhan
Senin, 15 Agustus 2011
Mengenai Bilangan Zikir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar