.

.

.

.
Bismillahirrahmanirrahim...

Kamis, 11 Agustus 2011

Puasa 18 Jam di Zona CET

Jakarta - Tanya:
Assalamualaikum pak ustadz. Di tempat kami tinggal kebetulan sedang musim panas dan waktu berpuasa sangat panjang (subuh sekitar 3.30 dan magrib 22.00). Terus terang kami tidak kuat berpuasa selama itu (suami saya mualaf, ini tahun keduanya berpuasa dan ni tahun kedua saya berpuasa di zona CET). Kami memutuskan untuk berpuasa hingga ashar (18.11). Apakah keputusan yang kami ambil salah? Bagaimanakah sebaiknya?

(Lisa)
Jawab:
Puasa tetap dilakukan dengan mengukur waktu, bukan berdasar pada perjalanan matahari, yakni sejak menyingsingnya fajar sampai terbenamnya matahari. Karena jika itu yang menjadi dasar, maka puasa mereka akan sangat panjang dan ini pada gilirannya menjadikan puasa itu sangat berat. Padahal dalam konteks puasa Allah menegaskan bahwa: “Allah menghendaki kemudahan bagi kamu, dan tidak meng- hendaki kesukaran bagi kamu” (QS. al-Baqarah [2]: 185). Bahkan dalam semua tuntunan agama ditegaskan-Nya bahwa “Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama sedkit kesempitan pun” (QS. al-Hajj [22]: 78).

Atas dasar itu semua, maka ulama menetapkan bahwa mereka cukup mengukur masa puasanya dengan waktu yang ditempuh oleh kaum Muslim yang berpuasa di daerah normal yang terdekat ke wilayah mereka. Katakanlah puasa di daerah normal berlangsung dari sekitar dari jam lima pagi hingga jam 6 sore atau sekitar 13 jam. Nah mereka berpuasa sekitar tigabelas jam, lalu berbuka sekitar sebelas jam. Begitu seterusnya hingga mencapai 29 atau 30 kali. Wa Allah A‘lam.

(M Quraish Shihab)

(Qur'an and Answer ini merupakan kerja sama detikcom dengan www.alifmagz.com)

Sumber : Detik Ramadhan

Tidak ada komentar:

SMK 1 SEMARANG

NU Online

BINA SARANA INFORMATIKA

Arrahmah.co.id

STMIK NUSA MANDIRI

Pusat Kajian Hadis

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP