.

.

.

.
Bismillahirrahmanirrahim...

Rabu, 03 Agustus 2011

Hadis Tentang Pembagian Tiga Waktu Ramadan

akarta - Tanya:
Apa makna hadis Nabi yang membagi hari-hari dalam Ramadan ke dalam tiga kategori: rahmah, maghfiroh, dan itqun minan-nar? .

Bagaimana cara agar kita mampu meraih ketiganya? Amalan apa saja yang mesti dilakukan selama Ramadan? Bagaimana ciri-ciri seorang Muslim yang telah meraih ketiga hal tersebut? Mohon penjelasan Bapak. Terima kasih

(Hamzah Arsa)Jawab:

Hadis yang Anda maksud itu diriwayatkan oleh Ibnu Huzaimah dalam kitab sahihnya dan dia menilainya sahih. Diriwayatkan juga oleh al-Baihaqî serta Abu asy-Syaikh dan Ibnu Hibban. Hadis tersebut sebagian dari khutbah Jumat Nabi pada akhir Sya'ban, yang antara lain menyatakan bahwa:"Bulan Ramadan awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah maghfirah/pengampunan, dan akhirnya adalah keterbebasan dari neraka."

Hadis ini diperselisihkan nilai keshahih-an sanadnya. Namun demikian, pembababakan itu sangat wajar,demikian sahabat Nabi Salman al-Farisi menjelaskannya. Lihatlah secara lengkap dalam kitab at-Targhib wa at- Tarhib, jilid II, halaman 94.

Ini mengisyaratkan adanya peroses peningkatan ketakwaan secara bersinambung dari mereka yang berpuasa, sehingga menghasilkan ganjaran yang juga meningkat. Awal ganjaran adalah rahmat khusus, tetapi boleh jadi rahmat ini masih sangat terbatas. Seperti diketahui Allah menganugerahkan rahmat bagi seluruh yang hidup di dunia ini, walau binatang dan orang kafir, sehingga boleh jadi rahmat yang dimaksud disini adalah rahmat khusus, yang belum terlalu istimewa.

Jika yang berpuasa meningkatkan amal-amalnya sesuai dengan peningkagtan hari-hari puasa, maka diharapkan ia memeroleh sesuatu yang lebih tinggi nilainya dari rahmat khusus itu, yakni pengampunan Allah swt. Selanjutnya, jika yang bersangkutan masih terus meningkatkan amal-amal salehnya, maka pada akhir Ramadhan, ia akan memeroleh puncak anugerah, yakni keterbebasan dari api neraka.

Allah berfirman: "Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung" (QS. Ali 'Imran/3: 185). Demikian pembabakan itu mencapai puncaknya dengan masuk ke surga, yang merupakan wewenang dan anugerah Allah semata-mata. Wa Allah A'lam. Demikian, wallahu a'lam.

(M Quraish Shihab)

(Qur'an and Answer ini merupakan kerja sama detikcom dengan www.alifmagz.com)

Sumber : Detik Ramadhan

Tidak ada komentar:

SMK 1 SEMARANG

NU Online

BINA SARANA INFORMATIKA

Arrahmah.co.id

STMIK NUSA MANDIRI

Pusat Kajian Hadis

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP